Tujuan Hidup

 


Pernah pada suatu hari saya merenungi kehidupan ini, saya membayangkan dimana posisi saya sudah memiliki pekerjaan yang bagus, penghasilan yang banyak, harta yang berlimpah, rumah serta kendaraan yang mewah, dan keluarga yang bahagia. Lalu apalagi ya yang saya akan kejar di dunia ini??
Pernak tidak kalian berpikir dan membayangkannya juga?

Saya mencoba membayangkan posisi dimana saya sudah mempunyai keluarga atau bahkan yang lebih dalam lagi saya membayangkan sudah memiliki seorang anak. Mungkin tujuan saya kala itu adalah membesarkan seorang anak sehingga dapat menjadi anak yang sukses seperti saya nantinya. Lalu apa setelah itu? Saya dan istri mulai menua dan mungkin akan memiliki seorang cucu yang lucu nantinya.

Ketika kita dulu masih SD, kita ingin sekali agar cepat-cepat bisa masuk SMP, ketika SMP kita ingin cepat-cepat SMA, ketika SMA kita sudah tidak sabar untuk segera berkuliah atau bahkan kerja sehingga bisa mempunyai uang dari penghasilan sendiri, ketika kita sudah kuliah atau kerja, mungkin tujuan kita berpindah menjadi ingin memiliki sebuah keluarga yang bahagia, memiliki seorang anak yang cantik dan tampan, dan seterusnya.

Ya begitulah sebenarnya siklus kehidupan ini, kita tumbuh dan berkembang hanya untuk menua dan melemah, mengisi perut hanya untuk menumpuk kotoran. Kalau dipikir-pikir dunia ini sangat membosankan juga ya, karena tujuan kita hidup sebenarnya adalah untuk mati kembali.

Banyak orang sukses seperti Bill Gates, Jack Ma, Steve Jobs, dan lain-lain yang mempunyai harta yang berlimpah ujung-ujungnya mereka menyedekahkan untuk membantu orang-orang dengan hartanya. Dari situ kita sebenarnya bisa mengambil pelajaran bahwa kebahagiaan adalah bukan melulu soal uang. Memang kalau tidak ada uang kita bakal pusing, tapi kalau kita sudah mempunya banyak uang, apalagi yang akan kita kejar?

Dari cerita orang-orang yang sudah sukses bergelimang harta tersebut saya bisa sedikit menyimpulkan tujuan saya hidup di dunia ini. Saya ingin nanti mempunyai keluarga yang bahagia, uang yang tidak kekurangan, memiliki anak yang soleh dan solehah, bisa merawat orang tua yang sudah tua, dan bisa bermanfaat untuk banyak orang.

 Keluarga yang bahagia, ya saya ingin mempunyai keluarga yang bahagia. Karena hakekatnya kita bekerja itu agar kita bisa tetap hidup dengan uang hasil kita bekerja untuk keluarga yang kita cintai. Kita bekerja seharian dengan rasa lelah, ketika kita pulang ke rumah harapannya adalah bisa memiliki semangat kembali setelah menjadi hari-hari yang melelahkan, kita bisa senang bertemu dengan mereka, bermain dengan anak-anak, berdiskusi dengan istri, dan lain-lain.

Uang yang tidak kekurangan, hidup itu butuh uang untuk makan, kalau tidak punya uang kita bisa sengsara dan berujung tidak bisa hidup bahagia. Dengan punya uang kita bisa membelikan hadiah untuk anak-anak kita, untuk orang tua kita, untuk istri kita, untuk sodara kita dan lain-lain. Dengan punya uang kita bisa mengajak keluarga dan orang tua kita liburan setiap bulan, makan di tempat yang enak, bisa membeli barang-barang yang kita ingin dan lain sebagainya. Dengan kita punya uang kita bisa memberikan thr yang banyak ke saudara-saudara kita, benar bukan? hehehe

Memiliki anak yang soleh dan solehah, anak yang soleh dan solehah itu sebenarnya investasi buat kita setelah kita meninggal nanti. Kita ini adalah seorang pendosa, amal pun mungkin sedikit, kita masih sering maksiat. Tapi ketika kita memiliki anak yang soleh dan solehah kita bisa terbantu oleh mereka, karena doa anak yang soleh dan solehah kepada orang tuanya itu dijabah oleh Allah. Mungkin nanti ketika saya memiliki anak saya akan mensekolahkan mereka ke pesantren, supaya mereka bisa memiliki akhlak dan agama yang baik  hehehe

Bisa merawat orang tua yang sudah tua. Nabi Muhammad SAW pernah ngaminkan doanya malaikat jibril ketika Nabi itu naik mimbar, mimbarnya Nabi ada 3 lantai atau 3 tingkat.
Ketika Nabi naik mimbar pertama dia bilang aminn…
Ketika Nabi naik mimbar kedua bilang amin….
Ketika Nabi naik mimbar yang ketiga dia bilang amin…
Para sahabat kebingungan celingak celinguk, para sahabat berpikir yang diaminkan siapa?? Kemudian para sahabat bertanya kepada Rasulullah ‘ yang kau aminkan apa ya Rasulullah? ‘
Rasulullah menjawab : ‘ aku mengaminkan permintaan laknat dari malaikat Jibril kepada orang yang melakukan 3 (tiga) perkara.
Para sahabat : ‘ apa yang kau aminkan ya Rasulullah? ‘
Rasulullah : ‘ Satu, Jibril berkata celaka sekali anak yang mendapatkan orang tuanya ketika tua dan sepuh ko bisa-bisanya anak itu tidak bisa masuk surga . Yang kedua, celaka sekali orang yang mendapatkan Ramadhan tapi dia sampai selesai Ramadhannya tidak diampuni oleh Allah . Yang ketiga, celaka sekali orang yang mendengar namaku tetapi tidak bershalawat kepada diriku’

Orang yang celaka di dunia adalah orang yang menjumpai Bapak dan Ibunya tua, sepuh, berkurang penglihatan matanya, pendengarannya dan dengan itu kamu tidak bisa masuk surga

Bisa bermanfaat untuk banyak orang, saya pernah membaca sebuah blog bahwa kita (manusia) harus meninggal dengan meninggalkan sebuah legacy (warisan). Entah itu legacy berupa tulisan, ilmu, ataupun sesuatu yang bisa bermanfaat untuk banyak orang. Ya, saya menulis begini sebenarnya ingin membuat sebuah legacy tentang pemahaman bagaimana menentukan tujuan hidup kita di dunia ini.

Ko tidak ada point tujuan hidup itu untuk ibadah ya di penjelasan di atas?
Kalau tujuan hidup untuk ibadah itu sudah menjadi keharusan kita sebagai seorang muslim dan tidak harus diperjelas lagi karena memang itu adalah sebuah keharusan hehe.

Yuk kita coba sisihkan waktu untuk merenungi kehidupan ini, ingin menjadikan tujuan hidup kita apa di dunia dan ingin memberikan legacy apa supaya kita bisa di kenang di dunia ini 




Komentar