Kenangan 2019

 Pembuatan Karya Tulis ini yang berupa Tanggapan, Kritikan, Saran & solusi yang memerlukan Niat & Semangat yang kuat dalam penyusunannya dengan terus mensinkronkan, mengkolerasikan.
 Begitu memorable dan berkesan, semoga bermanfaat bagi perjuangan kedepan.
Versi Line: https://timeline.line.me/post/_dTb1-AgQ81KgChcGFbDWDU78plVk9uPFCcfK2f0/1157319990005024702
    Cerita Awal membuat tanggapan ini adalah karena terinspirasi oleh Kakak tingkat di kampus, yang
memotivasi saya buat berlatih menulis, kemudian menjadi candu dalam berkarya. Dan ketika suatu saat di telepon untuk menerima hadiah berupa buku yang menarik yaitu: "Derap Kampus Perjuangan" yang mengisahkan perjuangan para Alumni ITS terdahulu. karena Tanggapan ini mendapat apresiasi dari teman teman yang lainnya berupa like & komen. Sebelum itu saya meminta bantuan ke mereka supaya di support tanggapan ini. Dan dalam jangka waktu 1 bulan teman" berhasil membantu saya untuk mendukung Tanggapan ini.
https://www.instagram.com/p/B5FGdrbgxPg/ 


berikut ulasannya, semoga bermanffat bagi sahabat.. 




“MEREFLEKSIKAN 10 NOVEMBER DALAM MEMBANGUN BANGSA”



 Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, seperti kata Bung Karno “Negara Yang Besar adalah yang tidak 
melupakan Jas Merah” Artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut.
   Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan dengan membawa pesan 
bahwa semangat para pahlawan yang gigih memerangi penjajah harus dijadikan teladan oleh 
para generasi penerus bangsa dalam mengisi pembangunan. Pertempuran sengit dan heroik
 tersebut ditandai juga dengan salah satu peristiwa bersejarah penyobekan warna biru pada 
bendera Belanda di Hotel Yamato, sebagai bentuk rasa nasionalisme bahwa Merah Putih harus
 dikibarkan.   Sebagai pemimpin, Bung TOMO saat itu menggelorakan semangat berjuang 
sampai titik darah penghabisan. Maka dari itu, dalam konteks kekinian, semangat untuk 
membangun bangsa harus dikobarkan. Selanjutnya bendera belanda yang berwarna merah,
putih, biru dirobek  oleh AREK-AREK SUROBOYO  yang melakukan aksi heroik pada saat itu. Dan bendera Belanda tersebut 
disisakan merah putih lalu dikibarkan kembali sebagai wujud nya akan kedaulatan bangsa
 Indoesia yang telah sampai pada kemerdekaannya.
    Dengan peristiwa tersebut, Lantas, pelajaran apa yang bisa diambil dari peristiwa 
10 November? adalah bahwa semangat gigih bertempur melawan setiap hal yang merongrong dan 
mengancam stabilitas nasional bangsa harus merasuki pada segenap elemen bangsa.
 Maka dari itu Kita sebagai mahasiswa INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER harus 
memiliki semangat juang para pahlawan. Dengan Ikhlas  berkorban,waktu, fikiran & Aksi  nyata.
Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi
 kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi 
pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung 
setiap hari dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan
 keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam 
kehidupan masing-masing.

     


KRITIK:
Bangsa kita sedang mengalami sebuah penjajahan gaya baru. Yaitu penjajahan yang tidak
 dalam bentuk kekerasan fisik dan baku tembak namun terbentuk secara sistematis, 
terstruktur dan masif.   Penjajahan gaya baru ini justru lebih berbahaya dimana seluruh
 aspek kehidupan masyarakat baik bidang ekonomi, sosial, politik, budaya dikendalikan
 oleh pihak pihak yang semata mencari keuntungan bagi kelompoknya. Kita dapat meilhat hal-hal yang terjadi diNegara kita pada saat ini seerti konflik agama (sara)  krisis mental, 
 Narkoba, pemecah belahan diseluruh sisi,korupsi yang merajalela, tindakan asusila 
terhadap anak serta degradasi moral hilangnya rasa malu kita sebagai bangsa yang sejatinya
 menjunjung tinggi adat ketimuran yang menghancurkan generasi muda bangsa ini.
(korupsi)
Tentara sekutu dan NICA sudah terusir dari bumi Indonesia, lalu, apa yang harus diperangi? 
 Jika korupsi adalah sesuatu hal yang merusak, maka korupsi harus bersama-sama diperangi. Penegakan hukum harus adil.
     Namun, sangat disayangkan mutu peringatan itu terasa menurun dari tahun ke tahun, 
terutama generasi muda Generasi muda sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan.
 Hari Pahlawan yang selalu kita peringati Akan sangat ironi bila memperingati hari pahlawan 
sebatas seremoni saja tanpa mengambil tauladan dari nilai-nilai perjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Negeri kita sedang diwarnai kasus korupsi. Karena sudah melibatkan para pejabat tinggi 
dan yang paling menyedihkan sudah melibatkan para penegak hukumnya sendiri.
(kemiskinan)
Mengingat korupsi merupakan akar dari kehancuran sebuah Negara. Hal lain yang harus 
diperangi adalah kemiskinan. Berapa banyak jumlah orang yang masih hidup di bawah garis
 kemiskinan, sementara jajaran pulau-pulau yang membentang memiliki kekayaan alam yang melimpah?
(krisis mental)
Ironinya, oleh -sebahagian pihak- tanggung jawab itu seolah dibebankan semuanya pada dunia
 pendidikan. Kurangnya kreatifitas dalam mengajarkan nilai-nilai kepahlawanan seolah menjadi titik nadir dalam perjalanan bangsa ini. Kini –oleh 
sebahagian masyarakat- kisah kisah pahlawan hanya sekedar dongeng pengantar tidur. 
Sikap acuh ini bisa jadi bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat, namun semua itu berawal 
dari sistem yang dibangun sehingga pada akhirnya membuat masyarakat kehilangan akan 
kebanggaannya terhadap para pahlawan-pahlawannya.



   Oleh sebab itu, terkait dengan borok korupsiSelanjutnya, terkait dengan masalah 
pemerataan pendidikan untuk anak bangsa. Salah satu indikator penting dalam masyarakat 
yang makmur adalah terselenggaranya pendidikan bagi putra-putri bangsa. Namun, jika melihat fakta di lapangan, masih banyak anak yang putus sekolah, 
padahal tidap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran dan negara menjamin serta 
menyelenggarakan pendidikan bagi warga negaranya.
      Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat serta
 perdagangan bebas yang merupakan efek dari globalisasi dimana cepat atau lambat negara 
ini tak ubahnya sebagai sebuah sekat.


SARAN & SOLUSI:
Memulainya dengan lebih mudah dengan melakukan hal yang positif, melangkah kearah
 tujuan yang benar,
Misalnya dalam membantu yang kesulitan, berbagi kebermanfaatan bagi sesama. 
Kemudian yang juga lebih utama kepada orangtua kita, saudara, masyarakat, agama & bangsa.
Menjadi mahasiswa merupakan suatu tanggung jawab yang besar. Terlebih lagi menjadi
 mahasiswa ITS, yang memiliki nilai historis panjang mengenai pembangunan & perjuangan
 Indonesia. Sudah seharusnya kita ikut andil dalam pembangunan bangsa.

(semangat nasionalisme)
“Jadilah Pahlawan Masa Kini Yang Memiliki Kepedulian Terhadap Sesama, Menjadi Pahlawan 
dalam Kehidupan Sehari-hari dan Rela Berkorban, Tanpa Pamrih, Pantang Mundur dan Percaya Kemampuan Sendiri, 
VIVAT.!"
    Sebagai insan muda, kita harus mampu memberi makna baru atas tonggak bersejarah
 kepahlawanan dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif yang bersinergi dengan perkembangan zaman. Pengalaman-pengalaman besar tidaklah hanya didapati melalui analisa semata. Tapi juga karya-karya monumental yang penting untuk menggugah kesadaran yang sudah lama bingung dan 
terlelap. Di dalam dunia pemikiran kita tidaklah sekedar membutuhkan ide-ide baru melainkan juga 'alat baca' yang berpihak atas massa rakyat yang tertindas. 
Untuk itu ke-Intelektual-an adalah bagian dari arus massa tertindas yang sebaiknya mengerti, memahami, 
dan menyelami kehidupan masyarakat secara kompleks.

(pendidikan & revolusi mental)
      Membuang keyakinan lama mungkin jadi syarat utama menuju pada tugas serta mandat 
seorang intelektual terpelajar.   Jika kita menoleh ke belakang, dulu kaum terpelajar yang 
memperoleh kesempatan untuk menikmati pendidikan mempunyai satu cita-cita besar bagaimana bangsa ini bisa merdeka dari belenggu penindasan kolonial. 
Untuk itu kita sebagai mahasiswa harus mengawali dengan niat yang baik dalam menjalani
 perkuliahan, menerapkan PENDIDIKAN, PENELITIAN & PENGABDIAN, 
karena “kuliah adalah ibadah, maka Prestasi adalah Dakwah” . Seorang terpelajar bukan semata-mata sosok yang mencintai pengetahuan, tapi bagaimana dapat dan mampu memberikan
 gagasan-gagasan tentang perubahan yang bermanfaat.

(keadilan & kemajuan)
   Diperlukan sosok-sosok masa depan yang memiliki sikap untuk membebaskan bangsa dari tirani. Keluar dari
 keterpurukan, keluar dari kebodohan, dan keterbelakangan. Karekteristik seorang pahlawan 
adalah jujur pemberani, dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan 
masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan.Untuk itu, 
sebagai generasi muda, kita harus mampu memberi makna baru atas tonggak bersejarah
 kepahlawanan dengan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman.
 Menghadapi situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala
 bidang kehidupan.
Untuk dapat berperan dalam pembangunan, masyarakat harus sehat. Maka dari itu, 
salah satu pekerjaan rumah yang perlu dirampungkan adalah memeratakan 
layanan kesehatan di seluruh wilayah tanah air tanpa terkecuali hingga menyentuh 
pelosok-pelosok.
          Karena itulah, solusi-solusi baru dan tindakan konkrit untuk perubahan sosial mutlak dibutuhkan. 
Semoga ini bisa menjadi permenungan kita bersama sebagai pemuda yang memiliki
 tanggung jawab besar dalam proses pembangunan bangsa dalam merefleksikan
 peringatan hari Pahlawan dan mengisi kemerdekaan ini lebih bermakna.


Sumber Referensi:
https://www.kompasiana.com/adihamdani/54f3e563745513792b6c8192/refleksi-hari-pahlawan-10-november-sudahkah-kita-menghargai-pahlawan

https://www.liputan6.com/citizen6/read/742709/refleksi-hari-pahlawan-pesan-terhadap-kaum-muda

https://darari17.blogspot.com/2018/11/aksi-10-nopember.html

#KMITSKritisdanKreatif
#AkuSepuluhNopember
#AksproBEMITS






Komentar